Penulis Angger Reda Tama, Gr, Assalamuálaikum, Sobat - sistem rem sangat penting dalam menunjang keselamatan berkendara agar kendaraan dapat diperlambat ataupun dihentikan. Kali ini kita akan membahas materi tentang sistem rem sebagai berikut. A. Pengertian Sistem Rem B. Fungsi Sistem Rem pada Kendaraan C. Jenis-jenis Rem Kendaraan D. Jenis-jenis Pengoperasian pada Sistem Rem E. Perawatan Berkala pada Sistem Rem F. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik A. Pengertian Sistem Rem Mari kita pelajaran, "Apa yang dimaksud dengan sistem rem?" berikut ini akan kita bahas pengertian tentang sistem rem pada kendaraan. Pengertian sistem rem adalah suatu sistem pada perangkat yang bergerak untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. Prinsip kerjanya dengan cara bagian kampas rem menekan bagian komponen rem yang bergerak dan terjadi gesekan , sehingga roda kendaraan mengalami perlambat atau berhenti. Gesekan dapat menimbulkan panas. Oleh karena itu komponen pada sistem rem harus tahan terhadap panas. Sistem rem memiliki peranan penting dalam keselamatan berkendara. Sehingga fungsi kerja sistem rem jangan sampai dianggap remeh, karena dapat menimbulkan kecelakaan. Jadi seluruh komponen pada sistem rem harus selalu dilakukan perawatan berkala setiap Km. Seperti ketinggian level minyak rem, ketebalan kampas, serta cara kerja sistem hidrolis dan mekanisnya harus bekerja optimal. B. Fungsi Sistem Rem pada Kendaraan Setelah kita mempelajari pengertian sistem rem di atas. Selanjutnya kita akan membahas, "Sebutkan dan jelaskan fungsi sistem rem?" Berikut ini merupakan penjelasan dari fungsi-fungsi sistem rem pada kendaraan. Untuk mengurangi laju kendaraan. Menghentikan laju kendaraan. Mengunci roda kendaraan pada saat parkir atau saat berhenti di lampu merah atau tanjakan. C. Jenis-jenis Rem pada Kendaraan Pembahasan selanjutnya kita akan menjawab pertanyaan "Sebutkan jenis-jenis rem pada kendaraan?" Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis rem pada kendaraan. 1. Rem Cakram Pengertian rem cakram atau Disc Brake adalah suatu tipe rem yang cara kerjanya sepasang pad yang diam menekan rotor disc yang berputar dengan adanya gaya dorong dari piston pada caliper. Sehingga terjadi proses pengereman. 2. Rem tromol Drum Brake Pengertian rem tromol adalah suatu jenis rem yang terdiri dari sepasang sepatu yang terdapat lapisan kampas lining yang didorong oleh silinder roda sehingga kampas menekan drum tromol akibatnya terjadi pengereman. Kinerja rem tromol akan optimal jika fungsi komponen rem tromol semuanya dalam kondiri standar dan baik. Keterangan 1. Tromol Rem Drum 2. Shoe Hold Spring 3. Leading Shoe Sepatu Rem 4. Return Spring ; Return Spring/ Pegas pembalik 6. Backing Plate 7. Parking Lever Tuas Mekanik Rem Parkir 8. Anchor Pin 9. Lining Kampas Rem Tromol 10. Trailing Shoe 11. Adjusting Lever Clearance Adjuster Perawatan dan perbaikan sistem rem cakram dan tromol pada seluruh komponen sistem rem di atas harus dicek sebelum berpergian jauh, misal ketinggian level fluida rem, pengecekan kebocoran sistem rem, ketebalan pad dan kampas, serta kinerja sistem pengoperasian rem. Sehingga perjalanan Anda tidak terganggu dan aman dalam berkendara. Hendaknya ketika di jalan menurun usahakan menggunakan transmisi gear rendah agar kinerja rem tidak terlalu berat atau terbakar. D. Jenis-jenis Pengoperasian pada Sistem Rem Berdasar mekanisme kerja dari pengoperasian sistem rem dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain. 1. Pengoperasian sistem rem jenis mekanik adalah suatu pengoperasian sistem rem dengan menggunakan kabel atau batang penghubung penerus gaya untuk menggerakkan perangkat rem. Pengoperasian mekanik ini umunya digunakan pada rem tromol pada sepeda motor, sedangkan rem mekanik pada mobil pengoperasian sistem rem mekanik digunakan pada rem parkir, 2. Pengoperasian sistem rem jenis hidrolik adalah suatu perngoperasian rem yang menggunakan sistem tekanan fluida cair untuk menggerakkan perangkat rem cakram ataupun tromol pada kendaraan. Contoh penggunaan pengoperasian sistem rem hidrolik yaitu sebagai pendorong piston pada rem cakram sepeda motor dan juga sebagai pendorong piston dalam rem cakram dan tromol pada mobil. Komponen pada pengoperasian sistem rem hidrolik sebagai berikut. Pedal rem brake pedal adalah suatu komponen rem sebagai pijakan kaki saat pengereman. Fungsi pedal rem yaitu untuk bidang pijak kaki yang memberikan gaya dorong ke push rod pada master silinder rem. Booster rem brake booster adalah suatu komponen pada sistem rem yang terdapat membran difragma dan saluran vakum. Fungsi booster rem yaitu untuk memperbesar gaya tekan mekanik dari batang pendorong push rod. Master silinder rem brake master cylinder adalah suatu komponen pada sistem rem yang terdapat ruang silinder, pistom, seal piston, dan ruang silinder. Fungsi master silinder rem yaitu untuk mengubah gaya tekan mekanik menjadi tekanan hidrolik. Proportioning valve adalah suatu katup pembagi pada sistem rem. Fungsi proportioning valve yaitu untuk menjaga supaya rem bagian belakang tidak mengunci ketika pengereman mendadak dengan membatasi tekanan cairan yang menuju rem bagian belakang. Selang hose adalah suatu selang yang tahan terhadap tekanan tinggi untuk mengubungkan antar bagian pada sistem rem. Rem cakram disc brake adalah suatu perangkat rem yang terdiri dari piringan rotor disc brake, rahang caliper, kampas pad, torque plate, piston, dan seal piston. Fungsi rem cakram yaitu untuk memperlambat dan menghentikan laju saat pengereman dengan cara piston menekan pad sehingga terjadi gesekan antara pad dan piringan disc. Rem tromol drum brake adalah suatu perangkat rem yang terdiri dari drum/tromol, silinder roda wheel cylinder, dua sepatu rem brake shoes, pegas pengembali, pengunci, piston, dan seal piston. Fungsi rem tromol ini yaitu untuk memperlambat dan menghentikan laju saat pengereman dengan cara silinder roda menekan sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara lining pada sepatu rem dengan drum. 3. Pengoperasian rem jenis pneumatik hidrolik servo hidrolik adalah suatu jenis perngoperasian sistem rem yang menggunakan fluida cair bertekanan hidrolik/hydrolic untuk membuka katup saluran udara bertekanan penumatik/pneumatic untuk menekan perangkat hidrolik yang memberikan gaya dorong pada perangkat rem cakram ataupun tromol. Pada umumnya digunakan pada kendaraan roda empat long chassis seperti truk dan bus. 4. Pengoperasian rem jenis elektronik adalah suatu jenis pengoperasian sistem rem yang digunakan tenaga listrik untuk menggerakan perangkat rem supaya terjadi pengereman. Contoh penggunaannya umumnya digunakan pada rem wahana roller coaster dan kereta gantung. E. Perawatan Berkala pada Sistem Rem Berikut ini tujuan tindakan perwatan berkala pada sistem rem. Untuk merawat komponen-komponen sistem rem tidak rusak dan berumur lama. Menjaga performa sistem rem agar tetap optimal saat proses pengereman ketika kendaraan melaju. Perawatan berkala sistem rem umumnya pada kelipatan 5000 km ataupun km bagi kendaraan roda empat seperti mobil, truk, dan Bus. Macam-macam tindakan perawatan berkala pada sistem rem yaituMenambah fluida rem pada reservoir. Umumnya fluida rem yang sering digunakan DOT 3 dan 4. Sebaiknya harus konsisten ketika sudah menggunakan DOT 3 seterusnya harus DOT 3 begitu juga sebaliknya. Menguras fluida rem dari sistem rem dengan cara membuka semua bleeder plug pada keempat rem kemudian pedal rem ditekan perlahan sampai benar-benar habis. Selanjutnya tutup semua bleeder plug, kemudian lakukan pengisian fluida rem baru ke reservoir dan lakukan bleeding air untuk membuang angin dari dalam sistem rem. Membleeding pada sistem rem dengan cara membuka dan tutup salah satu bleeder plug dan menekan pedal rem sampai tidak ada gelembung udara yang keluar dari bleeder plug. Agar diperoleh hasil maksimal dapat dilakukan di semua perangkat rem pada sisi roda kendaraan. F. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Anda mungkin bertanya-tanya "Bagaimana cara kerja sistem rem hidrolik?" Cara kerja Sistem Rem Hidrolik Saat Pedal Rem Diinjak atau Saat Pengereman Proses kerja sistem rem hidrolik saat pengereman yaitu gaya dari pedal rem diperbesar gaya tekannya oleh booster kemudian diteruskan ke master silinder rem. Selanjutnya gaya tekan hidrolik dari master silinder diteruskan menuju proportioning valve kemudian diteruskan ke rem cakram dan tromol. Proportioning valve mengurangi tekanan fluida yang menuju rem berlakang agar tekanan fluida yang menuju rem depan lebih besar dibandingkan rem belakang. Pada rem cakram maka piston terdorong oleh tekanan hidrolik. Selanjutnya piston menekan pad sehingga terjadi gesekan antara kampas pada pad dengan piringan disc, sedangkan pada rem tromol tekanan hidrolik akan mendorong piston di dalam silinder roda kemudian menekan sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara lining pada sepatu rem dengan drum. Kinerja sistem rem akan optimal jika tidak ada persoalan kerusakan pada komponennya. Semoga artikel "Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatan Berkala Sistem Rem" dapat bermanfaat bagi Sobat terima kasih atas kunjungan Anda. Baca juga artikel rem lainnya Bagian-bagian Sistem Rem Pada Kendaraan Roda Empat atau Mobil. Materi Perbaikan Rem Tromol. Mengatasi Rem Mobil Terkunci.
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN (1) Sekolah : SMK Negeri 3 Tabanan Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor (PSS) Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi Pokok : Sistem Rem Hidrolik Alokasi Waktu : 16 Jam Pelajaran @ 45 Menit (2 x Tatap Muka) A. Kompetensi Inti KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yangSalah satu tingkat kemanan yang ada di dunia otomotif adalah rem, di mana perannya sangat penting dalam laju kendaraan. Oleh karena itu, fungsinya harus berjalan dengan baik agar tidak menimbulkan kecelakaan. Saat berhenti di lampu merah atau menghadapi tikungan yang membutuhkan teknik pengereman. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis yang sudah disematkan di berbagai kendaraan. Salah satunya adalah Hidrolik. Bila dilihat dari hukum kimia yang sesuai, maka sistem kerjanya sendiri akan disesuaikan dengan hukum pascal. Material yang terdapat dalam Fluida menjadi sebuah alat, kemudian diteruskan menjadi sebuah gaya pengereman di pedal. Mengapa harus menggunakan Fluida? Karena, sifatnya tidak memiliki kompresi, untuk penyaluran tekanan sangat baik. Tidak heran jika menggunakan sistem ini sangat cocok bagi berbagai jenis kendaraan. Tetapi, perlu diketahui bahwa, sistem ini dapat bekerja dengan baik jika semua komponen pendukungnya mampu bekerja secara maksimal pula. Oleh karena itu, terlebih dahulu master silinder tidak mengalami kebocoran sehingga, rem jadi blong. Komponen Pendukung Rem Hidrolik Sebelum melihat cara bekerja, terlebih dahulu Anda melihat semua komponennya. Perlu diperhatikan sistem perawatan serta fungsinya agar kinerjanya tetap prima. Berikut berbagai komponennya. 1. Pedal atau Tuas Rem sebagai berfungsi imput untuk melihat kapan rem aktif atau tidak. 2. Master Silinder merupakan komponen dari rem hidrolik yang mengubah gerakan mekanik menjadi tekanan hidrolik. 3. Tangki penampungan yang berperan penting dalam menyimpan minyak rem untuk mengalirkan tenaga. 4. Pipa Hidrolik berfungsi sebagai penyaluran dari tempat fluida atau minyak rem. 5. Caliper mempunyai peran mengembalikan fluida menjadi gerakan mekanik kembali. Begini Cara Kerja Rem Hidrolik. Setelah melihat apa saja komponennya, bisa diketahui bahwa pokok utama adalah Master Cilinder Assy. Komponen ini akan bekerja dengan menekan cairan fluida kemudian, rem minyak akan menekan rotor sehingga terjadi proses pengereman dengan menahan laju dari roda. Hanya saja, ketepatannya dalam kereta api, tergantung juga kepada Sang Pengemudi. Semakin keras tekanannya, maka cilinder master memberikan tekanan terhadap cairan fluida yang semakin besar. Dengan begini, laju kecepatan akan semakin berkurang dengan cepat. Kelebihan Dari Rem Hidrolik Ada banyak kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari penggunaan rem Hidrolik ini seperti, bekerja lebih bagus dibandingkan dengan berbagai jenis rem lainnya. Mempunyai tenaga yang lebih fleksibel. Memiliki gaya kecil sehingga mampu menggerakkan dan mengangkat beban sangat baik. Caranya dengan mengubah sistem luas penampang pada silinder / Selain itu, menggunakan rem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media untuk pemindahan gaya. Dari bebannya sendiri juga bisa dikontrol dengan baik melalui katup pengatur tekanan. Dengan begini komponen tidak akan rusak karena kelebihan beban tidak dapat teratasi. Kelemahan Dari Rem Hidrolik Tidak hanya soal kelebihannya saja, sistem dari pengereman hidrolik juga mempunyai berbagai kelemahan yang harus Anda ketahui. Di mana dari segi harganya lebih mahal karena terlalu banyak komponen dan menggunakan cairan dari Fluida atau minyak rem berupa oli dan yang lainnya. Dari perawatan segi memang kurang ramah karena, Anda harus merawatnya dengan baik. Bila tidak master rem akan macet dan rusak dengan begitu tidak dapat digunakan dan harus diganti dengan baru. Sehingga, Anda harus menjawab dengan benar bila perlu di bawa ke bengkel. Rem hidrolik memang menjadi salah satu fasilitas keamanan yang bisa dijadikan salah satu referensi terbaik. Hanya saja, Anda perlu melakukan teknik perawatan secara detail dan rutin setiap bulannya. Jadi, tidak ada salahnya selalu dibawa ke bengkel bila perlu setiap 3 bulan sekali. d Variasi dalam pengukuran d. Coba jelaskan hubungan M5L yang saling mendukung untuk mencapai tujuan suatu industri yang memproduksi air minum dalam kemasan ! 24 Jawab : e. Buatlah diagram balok sistem proses dalam kimia industri untuk menghasilkan produk asesoris kendaraan dari bahan alumunium yang menghasilkan produk asesoris knalpot yang
Lihat berita dan auto tips yang lain Rem merupakan sistem yang sangat vital pada kendaraan dan pasti selalu dioperasikan ketika berkendara. Kondisi sistem rem tidak selamanya ideal, gesekan pada komponen sistem rem menyebabkan performa rem akan semakin menurun. Hal ini terjadi karena ketebalan kampas rem dan brake disc akan selalu berkurang seiring waktu pengoperasian. Untuk menjaga sistem rem pada kendaraan anda agar tetap pada kondisi yang ideal, maka perawatan rem harus selalu rutin dilakukan. Pemeriksaan rem dapat dilakukan di bengkel terpercaya dan apabila kita memiliki peralatan yang memadai maka pemeriksaan dapat dilakukan secara sendiri. Berikut adalah prosedur pemeriksaan yang sederhana pada rem kendaraan dengan tipe cakram brake disc 2. Periksa kondisi selang sistem rem Periksa apakah terdapat retak ataupun kebocoran pada selang rem. 3. Periksa kondisi brake pad kampas rem Lepaskan penahan kaliper dan angkat kaliper keatas. lepaskan brake pad atau kampas rem kemudian bersihkan brake pad dengan cairan pembersih kemudian tambahkan grease atau gemuk pada brake pad. 4. Periksa kondisi brake disc Pastikan bahwa tidak ada retakan ataupun kerusakan pada permukaan brake disc. Bersihkan brake disc dengan cairan pembersih disc cleaner dan hilangkan karat pada permukaan disc. 5. Periksa ketebalan brake disc Ukur ketebalan brake disc dengan mikrometer atau vernier caliper dan pastikan bahwa ketebalannya masih ideal. Cek nilai standar ketebalan brake disc pada tiap kendaraan. Jika ketebalan brake disc pada tiap titik pengukuran tidak merata maka dapat dilakukan pembubutan, namun apabila ketebalannya berada dibawah batas yang diperbolehkan untuk dilakukan pembubutan, maka brake disc harus diganti 6. Pasang brake pad Pasang kembali brake pad dan kaliper. Kencangkan baut pengunci kaliper dengan nilai torsi yang sesuai. 7. Pasang kembali roda Pasang roda dan kencangkan baut roda dengan torsi yang sesuai. Pemeriksaan diatas hanya dilakukan pada sistem rem yang menggunakan jenis brake disc tipe cakram, pada sebagian besar kendaraan, jenis rem cakram biasanya diaplikasikan pada roda bagian depan. Pemeriksaan rem diatas tidaklah rumit, apabila disertai dengan ketersediaan peralatan penunjang dan spare part yang memadai. Untuk menjamin kondisi sistem rem anda tetap optimal, maka wajib dilakukan perawatan dan pemeriksaan kondisi rem secara rutin. Apabila anda memiliki keterbatasan waktu dan peralatan penunjang untuk melalukan perawatan sendiri, maka anda bisa mengunjungi bengkel-bengkel resmi dan terpercaya..